Daerah

Rubuha: Solusi Petani Banyuwangi Atasi Hama Tikus dengan Burung Hantu

Rubuha: Solusi Petani Banyuwangi Atasi Hama Tikus dengan Burung Hantu

Banyuwangi - Para petani di Kecamatan Genteng dan Gambiran menemukan solusi alami untuk mengatasi masalah hama tikus yang sering merusak tanaman padi mereka dengan memanfaatkan burung hantu sebagai predator alami. Inisiatif ini tidak hanya memberikan hasil yang efektif, tetapi juga mendukung keberlanjutan pertanian.

Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Genteng, Endah Apriliani, menjelaskan bahwa pembangunan rumah burung hantu (Rubuha) di lahan pertanian merupakan langkah strategis dalam pengendalian hama tikus. "Idealnya, satu rumah burung hantu dibangun per dua hektare lahan. Meskipun pengendalian tidak terjadi secara instan, kami yakin dengan pendekatan alami ini, populasi tikus bisa terkontrol secara berkelanjutan," ujarnya.

Endah menambahkan, keberadaan burung hantu sangat penting karena satu pasang tikus dapat berkembang biak hingga 2.048 ekor dalam setahun. "Dengan pengendalian hama menggunakan predator alami, petani bisa menghindari kerugian besar yang diakibatkan oleh serangan tikus," jelasnya.


Salah satu petani, Budiyono dari Desa Setail, mengungkapkan dampak positif dari inisiatif ini. "Sebelum ada rumah burung hantu, tanaman padi kami sering diserang tikus, tetapi sekarang kami berharap hama tikus bisa teratasi dengan cara ini," ujarnya.

Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi, Ilham Juanda, menyambut baik penggunaan burung hantu sebagai solusi dalam menghadapi hama tikus. "Kami mendukung penuh inisiatif petani ini. Penggunaan burung hantu tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mengurangi ketergantungan petani pada pestisida kimia," katanya.

Ilham menambahkan, Dinas Pertanian akan terus memberikan dukungan teknis dan pendampingan kepada petani dalam mengoptimalkan penggunaan Rubuha. "Kami berharap metode ini dapat diterapkan secara luas di Banyuwangi untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem," tuturnya.

Di Kecamatan Genteng dan Gambiran, beberapa desa telah membangun rumah burung hantu, dengan total lebih dari 100 titik yang tersebar di berbagai lahan pertanian. Diharapkan, dengan keberadaan Rubuha, petani dapat mengurangi kerugian akibat hama tikus secara signifikan dan mencapai hasil panen yang optimal. Dengan langkah ini, diharapkan pertanian di Banyuwangi dapat lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.