Pemerintahan

DPU Pengairan Banyuwangi dan HIPPA Kolaborasi dalam Program KSO 2024

DPU Pengairan Banyuwangi dan HIPPA Kolaborasi dalam Program KSO 2024

Banyuwangi - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan Banyuwangi bersama dengan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) resmi meluncurkan Program Kerja Sama Operasi (KSO) tahun 2024.

Di tahun ini ada lima wilayah irigasi, diantaranya Tlanggantung Licin, Saliman Glagah, Talun Jeruk Olehsari, Kategan Kampunganyar, dan Irigasi Umar Kelir Kalipuro.

Kepala DPU Pengairan Banyuwangi, Guntur Priambodo, menekankan bahwa KSO merupakan langkah strategis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan irigasi.

"Melalui KSO, HIPPA akan lebih berdaya dalam mengelola jaringan irigasi karena mereka sudah memahami kondisi di lapangan dengan baik," ujar Guntur saat acara peluncuran di Taman Patemon, Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro, Kamis (20/6/2024).

Program KSO ini berbeda dengan program padat karya konvensional. Selain fokus pada pekerjaan fisik, KSO juga memberikan pelatihan intensif kepada anggota HIPPA. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari teknis irigasi, manajemen, hingga pengelolaan sumber daya air.

“Dengan pelatihan ini, kami berharap para anggota HIPPA tidak hanya mampu mengelola irigasi dengan baik, tetapi juga dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam bidang irigasi,” cetusnya.

Wiwit Harwanto, Pendamping Ahli Dinas Pengairan Banyuwangi, menyambut positif inisiatif ini. Ia menyatakan bahwa program ini adalah yang pertama di Jawa Timur dan menjadi model kepedulian terhadap irigasi dan petani.

“Bimbingan teknis (bimtek) ini sangat penting untuk meningkatkan kemampuan teknis, kelembagaan, dan pembiayaan HIPPA," kata Wiwit.

Menurut Wiwit, tujuan utama dari program ini adalah untuk membuat HIPPA lebih mandiri dan mampu beroperasi dengan payung hukum yang jelas.

Ia juga berharap pemerintah terus mendukung program-program berbasis padat karya yang melibatkan HIPPA, mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan irigasi di Banyuwangi.

Ketua HIPPA Kecamatan Glagah, Slamet Santoso, menekankan pentingnya pengawasan dari dinas terkait dan pendamping ahli.

“Kami di HIPPA berperan sebagai jembatan antara kepentingan masyarakat dan pemerintah. Kami harus memastikan tata kelola air dilakukan dengan adil dan efisien," jelas Slamet.

Ia juga menyoroti peran penting HIPPA dalam mendukung program ketahanan pangan yang sedang digalakkan pemerintah.

"Anggota HIPPA tersebar di seluruh wilayah Banyuwangi dan berperan dalam mengelola saluran air primer dan sekunder, serta mendukung program pemerintah," tambahnya.

Dengan peluncuran Program KSO 2024, diharapkan pengelolaan irigasi di Banyuwangi akan semakin optimal, meningkatkan kemandirian HIPPA, serta mendukung upaya ketahanan pangan di daerah tersebut.

Program ini merupakan wujud nyata dari kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mencapai pengelolaan sumber daya air yang lebih baik.